“Bagai Sosok Manusia Kelinci Bermatakan Kucing”
Rasanya
sungguh panas tangan ini, ketika menerima kenyataan yang terjadi
Kebaikan yang kau buat, ternyata hanya kau jadikan sebuah topeng
Untuk membuatku menjadi manusia terbodoh
Yang dihina, dicaci dan dimaki setiap individu yang mengenali diri ini.
Untuk membuatku menjadi manusia terbodoh
Yang dihina, dicaci dan dimaki setiap individu yang mengenali diri ini.
Kau
yang telah ku anggap sebagai saudara terbaik tanpa adanya ikatan darah
Mampu memberikan mimpi buruk dan rasa kecewa yang membelah relung hati,
Hingga membuatku seakan tiada pernah percaya, hal ini benar - benar bisa terjadi
Mampu memberikan mimpi buruk dan rasa kecewa yang membelah relung hati,
Hingga membuatku seakan tiada pernah percaya, hal ini benar - benar bisa terjadi
Kau
orang pertama yang percaya padaku, ketika dunia mulai meragukanku
Kau juga yang memahamiku, bahkan ketika bibirku membisu.
Ternyata mampu mencabik sedalam – dalamnya relung jiwa dan raga.
Kau juga yang memahamiku, bahkan ketika bibirku membisu.
Ternyata mampu mencabik sedalam – dalamnya relung jiwa dan raga.
Aku
yang saat ini, bagaikan di tampar realita saat membuka mata
Tersadar, atas kemunafikan yang kau buat dengan berlandaskan kata keluarga.
Teganya dirimu menusukku dari belakang, dengan sebuah senyuman tulus.
Tersadar, atas kemunafikan yang kau buat dengan berlandaskan kata keluarga.
Teganya dirimu menusukku dari belakang, dengan sebuah senyuman tulus.
Apakah
deritaku, adalah rasa bahagia untukmu
Apakah seperti ini caramu, membalas perjuangan seseorang yang kau anggap sebagai keluargamu.
Orang yang selalu berjuang untuk memberikan segala karya terbaik untukmu, tanpa mengenal batasan waktu.
Apakah seperti ini caramu, membalas perjuangan seseorang yang kau anggap sebagai keluargamu.
Orang yang selalu berjuang untuk memberikan segala karya terbaik untukmu, tanpa mengenal batasan waktu.
Telah Kututup mata, dan telinga, atas ucapan orang – orang yang merendahkanku
Didalam proses memperjuangkan, seseorang yang bertopengkan kebaikan sepertimu.
Tapi, kau balaskan setiap tetes keringat yang sudah kucucurkan
dengan sebuah pengkhianatan.
Apa salahku, dan apa dosaku kepadamu...??”
Terima
kasih, telah menyajikan sebuah kisah terbaik dalam hidupku
Dibalik topeng yang berlandaskan kata baik dan ikatan keluarga.
Akan kusimpan, Kujaga dan kurawat dengan baik, lukisan yang telah kau buat ini
Dibalik topeng yang berlandaskan kata baik dan ikatan keluarga.
Akan kusimpan, Kujaga dan kurawat dengan baik, lukisan yang telah kau buat ini
Hanya
sepenggal doa kecil yang tak pernah lelah aku ucapan, untuk sesosok manusia kelinci bermatakan kucing
sepertimu,
Semoga Tuhan selalu menyertai, disetiap inci langkah kakimu,...
Dan Semoga sang waktu, dapat menjahit luka yang telah kau beri.
Semoga.....
Semoga Tuhan selalu menyertai, disetiap inci langkah kakimu,...
Dan Semoga sang waktu, dapat menjahit luka yang telah kau beri.
Semoga.....
(Viky
Andini Amd)
Jangan
lupa, share dan komen di webside https://pemudatanray1.blogspot.com/
Dan berikan juga saran atau tanggapan anda
Karena, masukan dari anda, dapat membuat saya semakin bersemangat untuk berkarya.
Terima kasih.......
Dan berikan juga saran atau tanggapan anda
Karena, masukan dari anda, dapat membuat saya semakin bersemangat untuk berkarya.
Terima kasih.......
Tidak ada komentar